Saturday, July 12, 2014

Berkah Ramadhan :)

Selama ini aku hanya terfokus pada diriku saja. Aku, aku dan aku..

Aku selalu mikir betapa lambatnya aku mengerjakan riset, susahnya aku memikirkan metode-metode yang lain dan stressnya aku memikirkan cara untuk mengembangkan topik risetku ini. Dan ngga jarang aku merasa bahwa kapasitas otakku itu udah mentok dan sepertinya yang lain jauh lebih pinter dibandingkanku.

Yang paling bikin nge-down itu ngeliat 2 anak lab, master degree: yang satu dia ngambil salah satu topikku dan digabungkan dgn topik yang lain dan dia bisa punya 4 studies, nilai thesisnya paling bagus, masuk thesis competition dan pastinya Prof bangga sekali dengannya. Yang satunya lagi ngikutin salah satu metode-ku, dan lagi-lagi dia bisa punya 4 studies, nilainya bagus, anak kesayangan Prof, masuk thesis competition juga.

Dan aku? dari dulu 3 studies aja ngga selesai-selesai.. Walaupun emang beda tujuan dan jalan cerita kita, tapi ini terlihat amat sangat kontras.. Sedangkan waktu untuk submit paper udah di ambang pintu..  yup, the pressure is so-very huge..

Ketika underpressure, berkali-kali terlintas untuk mundur, take a break, or daydreaming hoping it's over soon. Setelah itu teringat alasanku untuk S3 dan perlahan-lahan bangkit. Orang tua-lah yang terus menyemangatiku untuk terus maju tanpa stress dan mengingatkanku untuk perbanyak Dzikir. Mungkin karena ngeliat aku begitu stressnya, mereka bilang "yaudah nis, ini iseng-iseng berhadiah, jangan dibawa stress yaa". And yeah, somehow it works :)

Beberapa minggu setelahnya, Ramadhan datang. Mulai shalat tharawih + witir dan lebih banyak baca Al-Quran + Dzikir.

Sesaat setelah itu ada beberapa yang aku rasakan dan dapatkan.. Mungkin ini berkah Ramadhan.. Alhamdulillah:
1. Hatiku lebih tenang dan bisa mengerjakan riset tanpa stress. Somehow I found the way to cope with it.

2. Nilai progress report selama ini ternyata dikasih nilai A sama Prof.. Selama 3 semester kemarin dapet A-, dan padahal sekarang ngga berharap banyak, mikirnya paling dapet nilai yang sama juga.. Tapi lalu aku mikir, mungkin A ini bisa jadi salah satu pemacu untuk menyelesaikan paperku yang artinya mungkin "you're good enough, you've been through long enough, finish it, don't give up"

3. Kuesioner boleh disebar, yang artinya setelah kuesioner ini tinggal merevisi penulisan dan it's ready! Aamiin..

4. This is the most shocking thing that happened.

Beberapa temanku mulai bilang kalau mereka ingin sekali nerusin kuliah sampai S3, tapi kondisi yang tidak memungkinkan: perlu cari uang, perlu menghidupkan keluarga, sudah ada anak, perlu nerusin bisnis keluarga, tidak dapat beasiswa, dll..

Aku tersentak. Aku ngga sadar bahwa banyak sekali orang diluar sana yang menginginkan ini, tapi belum bisa. Aku yang ... belum perlu cari uang, masih ada orang tua yang bekerja, belum berkeluarga, belum ada anak, tidak ada bisnis/kegiatan lain, dan dapat beasiswa full ... kenapa ngga bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya?
 
Ini membuat aku bersyukur tiada henti. Membuatku semangat mengerjakan risetku.
Aku mau memanfaatkan kesempatan langka ini - yang mungkin tidak akan datang kepadaku lagi.


There's no such thing as second chance, right?
So do it wholeheartedly and never take things for granted ;)



All and all, ternyata bukan aku, risetku atau Profku yang salah. Tapi ibadahku-lah yang kurang.