Monday, April 29, 2013

Indonesia itu negara yang beragama.. bukan negara Islam.

Disini saya mencoba mengingatkan kembali kepada pihak-pihak yang belum tau, atau mungkin lupa. "Indonesia itu negara yang beragama, yang mayoritasnya itu beragama Islam, bukan negara Islam". Saya masih inget pelajaran PPKN dulu pas SD: di Indonesia, ada 5 agama yang besar, yaitu: Islam, Kristen (Katolik & Protestan), Budha, dan Hindu. Jadi, bukan hanya Islam saja yang ada di Indonesia. Sepakat?



Oke, sebelum dimulai, perlu diketahui kalau saya ini juga beragama Islam. Dan disini saya tidak akan membahas isi dari peraturan Islam - apalagi membahas Al-Quran dan Hadits. Saya nulis ini juga tidak ada pengaruh atau maksud dan tujuan tertentu, purely karena ingin menuliskan pendapat pribadi.

Jadi, sepakat kan yah, di Indonesia ada beberapa agama-agama lainnya?
Lalu, mengapa larangan-larangan dan peraturan-peraturan Islam harus dibawa ke level negara?
Mengapa pada akhirnya negara membuat peraturan ini-itu dan menolak kegiatan ini-itu, atas nama Islam?
Untuk mendapatkannya, beberapa pihak harus berkoar-koar di segala media, panas-panasan protes sana-sini. Tapi buat apa?
Buat apa mereka cape-cape melakukan itu semua?
Saya yakin, kalau mereka ngomong itu di mesjid, di perkumpulan orang-orang Muslim atau di pengajian-pengajian, itu akan jauh lebih efektif.

Sepengetahuan saya, target dari beberapa pihak tersebut adalah orang Muslim. Mereka ingin orang Muslim ingat pada larangan dan peraturan Islam. Saya setuju sekali dengan niat baik ini. Lalu, mengapa mereka harus mengatakannya di depan orang lain, yang bukan targetnya? Untuk apa mereka mendapatkan perhatian dari orang diluar target?

Didalam marketing, suatu produk tidak akan dapat dipasarkan kepada seluruh kalangan, oleh karena itu, marketer perlu melakukan targeting, yaitu menargetkan siapa saja konsumen yang akan dituju. Saya ambil contoh iklan kondom, yang jelas-jelas ini untuk konsumsi orang dewasa. Dan iklan ini pasti ditayangkan di TV larut malam, atau bahkan tengah malam. Karena marketer mau approach orang dewasa, yang masih terbangun pada jam segitu.
Ada yang pernah lihat iklan itu disela-sela film kartun di hari minggu? Ngga ada kan.
Karena anak-anak itu bukan target mereka, buat apa mereka buang biaya dan tenaga menjaring yang bukan targetnya?
______________________________________________________________

Lalu, kalau negara ikut andil dalam hal ini, sampai dibuat peraturan negara atau negara menolak suatu kegiatan, apa yang didapatkan oleh orang Indonesia lainnya, yang non-Muslim? Apa untungnya untuk mereka?
Pernah terfikir perasaan mereka?

Coba kalau keadaannya dibalik. Bayangkan seorang Muslim tinggal di negara yang minioritas Muslim. Lalu dibuat peraturan yang mengharuskan seorang Muslim memakai pakaian ini, melakukan ini-itu, dan sebagainya. Bagaimana perasaannya?

Saat ini saya tinggal di negara yang minioritas Muslim. Tetapi perlakuan dari orang lokal dan International yang agamanya berbeda, itu sangat baik. Bahkan mereka sangat menghormati dan curious, ingin tau Islam lebih jauh. 

Saya yakin, semua orang ingin keyakinannya itu dihargai. Dan bukankah Indonesia juga berslogan "Bhineka Tunggal Ika"? yang artinya, berbeda-beda tapi tetap satu. Bukan menyamakan Indonesia.
______________________________________________________________

Ada yang bilang alasannya: "nanti orang lain selain Muslim akan menggoda Iman orang Muslim".
Justru itu adalah cobaan. Setiap manusia pasti mengalami cobaan dan musibah di segala aspek, bahkan di kehidupan sehari-hari.

Saya ilustrasikan Iman sebagai ulangan. Seorang anak gagal di ulangan pertama, lalu ia bekerja keras, belajar tiap hari, hingga ulangan keduanya mendapatkan hasil maksimal. Anak tersebut tidak pernah tau kalau ia memiliki kekuatan untuk bangkit dan berjuang, kalau ia tidak pernah gagal. Got the point?

Jadi godaan dari orang lain selain Muslim itu tidak bisa dijadikan alasan. Ada lagi alasan yang lain?
______________________________________________________________

Disini saya hanya ingin menyadarkan kembali bahwa masyarakat Indonesia itu berbeda-beda, particularly, agamanya dan kita perlu menghormati satu sama lain. Jangan melakukan sesuatu yang merugikan orang lain, hanya demi kepentingan kelompok. Sebelum bertindak, coba dipikirkan apa untungnya buat kita kalau orang lain tau, dan apa dampaknya untuk mereka. Walaupun yang dilakukan itu adalah yang terbaik, tetapi itu hanya terbaik untuk kelompok. Orang lain diluar kelompok tidak akan peduli dengan hal itu. Lalu mengapa tetap juga melakukan sesuatu kepada audience yang tidak peduli?

No comments:

Post a Comment